Senin, 26 Oktober 2009

Penghargaan Buat Kuansing

BANGGA BANGET tu...
DAPAT PENGHARGAAN !!!!

Kuantan Singingi merupakan kabupaten yang memiliki banyak hutan, yang masih di jaga dan dimanfaatkan oleh masyarakatnya dengan baik. Pada saat ini juga Kuantan Singingi mendapat penghargaan dari menteri kehutanan yaitu " MS. KABAN "

Untuk itu, masyarakat Kuansing harus mempertahankan apa yang telah dimiliki dan menjaganya dengan baik. Sudah sewajarnya kuansing mendapatkan semua itu, kita dapat melihat keadaan lingkungannya.

Sabtu, 17 Oktober 2009

Ulang Tahun "kuansing" Ke-10


Nama : Sesti Julianti
Tugas Art Of Culture
GMP : Ronaldo Rozalino S.Sn



Tidak terasa sudah 10 tahun Kabupaten kuantan singingi berdiri, pasca pemekaran dari dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada tahun 1999 yang lalu melalui Undang-Undang Nomor 53/1999. Kemaren senin, tanggal 12 Oktober 2009 dikibarkannya bendera merah putih, dan alunan lagu Indonesia Raya, disambut dengan gembiranya suasana saat apel pagi di berbagai instansi dan sekolah-sekolah di kuantan singingi.

Berbagai acara yang di galang oleh Pemda setempat untuk memeriahkan peringatan ulang tahun kabupatennya yang ke 10 ini. Banyak hal yang telah diupayakan untuk kemajuan ‘nagori’ selama 10 tahun silam. Banyak sudah pembangunan yang digerakkan demi tercapainya optimalisasi pelayanan terhadap masyarakat. Mungkin di hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi yang ke 10 ini, saatnya untuk meng-introspeksi apa-apa yang telah dilakukan dan di perbuat selama ini.

Moto “Memacu jalur” semoga dapat terwujud dalam tatanan kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat maupun di kalangan Pemerintah Daerah sendiri.

Kehidupan Masyarakat kuantan singingi yang sangat kental dengan adat istiadat, tata cara pergaulan, dan norma-norma agama, telah menjadi identitas nagori, jangan sampai hilang digiling putaran waktu. Tata cara pergaulan muda-mudi yang semakin hari semakin menggila, budaya-budaya impor yang merusak akhlak dan moral ‘anak nagori’, semoga dapat kita bendung dengan Iman dan Ketakwaan kita beragama. Norma adat, dan agama adalah sebuah pegangan yang dilambangkan dengan ‘tali tigo sapilin’ pada lambang Kuantan Singingi.










Senin, 05 Oktober 2009

Rintihan Saudara Kita


Padang, 5/10/2009 (Kominfo-Newsroom) - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter di Padang, Sumatera Barat, kembali bertambah lagi sehingga jumlah keseluruhan sementara tercatat sebanyak 608 orang.
  Berdasarkan data Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak PB) dan Pengungsian Sumbar, yang diterima Kominfo-Newsroom di Padang, Senin (5/10) pukul 10.00 Wib, korban meninggal terbanyak masih berada di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 285 jiwa. 
  Korban meningga di Kota Padang sendiri tercatat sebanyak 242 jiwa, Kota Pariaman 32 jiwa, Kabupaten Agam 32 jiwa, dan Kabutapen Pesisir Selatan sebanyak 10 jiwa, 3 warga Pasaman Barat Serta 20 jiwa warga Kabupaten Solok. 
  Untuk orang yang dilaporkan hilang, Satkorlak mencatat keseluruhannya masih 343 warga dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 285 orang. Laporan orang hilang juga ada di Kabupaten Agam sebanyak 54 orang dan di Kota Padang 4 orang. Sebanyak 596 warga tercatat mengalami luka berat dan 897 warga mengalami luka ringan.
  Gempa juga mengakibatkan 81.863 rumah rusak berat, 349 rumah rusak sedang, dan 69.189 rumah rusak ringan. Gempa terjadi pada Rabu, 30 September 2009, pukul 17:16:10 WIB. BMKG mencatat, pusat gempa terjadi di 0.84 LS dan 99.65 BT dengan kedalaman 71 km.